Advertisement
,

FKUB Murung Raya Bawa Pertanian Terpadu ke Malang, Dorong Kemandirian Umat

Selasa, 07 Oktober 2025, Oktober 07, 2025 WIT Last Updated 2025-10-07T06:01:21Z
Puruk Cahu, Muranews.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Murung Raya akan melaksanakan pelatihan pertanian terpadu di Malang, Jawa Timur, sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi umat tahun 2025.

Sekretaris FKUB Murung Raya, Jami, S.Ag., M.Pd.H, menjelaskan rencana tersebut dalam rapat internal yang dihadiri 17 anggota inti dan 10 anggota sekretariat FKUB, Selasa (07/10/2025).

“Berdasarkan rapat sebelumnya, tahun ini FKUB akan melaksanakan kegiatan di luar Kabupaten Murung Raya. Jika sebelumnya kita sudah ke kecamatan dan pada 2023 ke IKN, maka tahun ini tujuan kita Malang, Jawa Timur,” ujar Jami.

Awalnya, kegiatan dijadwalkan di Banyuwangi selama lima hari, namun karena kendala anggaran, dialihkan ke Malang dengan durasi tiga hari, yaitu 22–23 November 2025. Peserta akan tiba sehari sebelumnya, pada 21 November 2025. Kegiatan berlangsung di Dusun Jurangrejo, Desa Tengahsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, dengan kontribusi Rp1.500.000 per orang untuk dua hari pelatihan.

Materi pelatihan meliputi:

Pengelolaan pertanian rumah tangga

Pembuatan dan pengelolaan pupuk kompos, cair, dan organik

Manajemen ternak ayam dan kambing

Pembuatan pakan ikan organik

Manajemen pertanian terpadu dan teknik penanaman modern


Jami menekankan nilai strategis pelatihan ini bagi FKUB, tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas anggota, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi umat.

“Mungkin muncul pertanyaan, apa hubungan FKUB dengan pertanian? Justru di sinilah letaknya. Kita ingin rumah ibadah dan umat beragama mandiri, tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Pelatihan ini bertujuan agar umat memiliki sumber penghasilan sendiri,” jelasnya.

Selain itu, sektor pertanian organik kini menjadi perhatian global, dan banyak investor besar mulai melirik peluang ini. FKUB berharap hasil pelatihan dapat diterapkan di Murung Raya sebagai model pemberdayaan lintas agama yang produktif dan berkelanjutan.

“Potensi lahan di Kalimantan Tengah sangat besar. Jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber ekonomi bermanfaat bagi rumah ibadah dan kegiatan keagamaan,” tutup Jami.(Red)

Iklan

Iklan