Murung Raya, MURANEWS .com-Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Murung Raya, Bebie, S.Sos., S.H., S.P., M.M., M.A.P., yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Murung Raya yang diisi dengan Pelatihan Pembuatan Empek-Empek dan Tekwan. Kegiatan tersebut digelar di Gedung B pada Rabu (20/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Bebie menegaskan bahwa kegiatan pelatihan kuliner seperti ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan perempuan serta meningkatkan keterampilan ekonomi keluarga di era yang semakin kompetitif.
“Pelatihan seperti ini bukan hanya mempererat silaturahmi antaranggota DWP, tetapi juga membuka peluang bagi ibu-ibu untuk mengembangkan keterampilan yang bisa bernilai ekonomi. Ini sangat relevan dengan agenda peningkatan kualitas keluarga dan pemberdayaan perempuan,” ujar Bebie.
Ia menambahkan bahwa sektor kuliner masih menjadi salah satu bidang usaha yang paling potensial untuk digarap oleh keluarga di daerah, terutama dalam skala UMKM. Oleh karena itu, DPRD menilai kegiatan seperti pelatihan Empek-Empek dan Tekwan ini sejalan dengan misi pemerintah daerah dalam mendorong inovasi dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh anggota DWP tersebut berlangsung secara interaktif, mulai dari pengenalan bahan, teknik pengolahan, hingga strategi pemasaran sederhana bagi peserta yang ingin menjadikannya sebagai usaha rumahan.
Bebie juga mengapresiasi keseriusan DWP dalam menyelenggarakan program-program kreatif dan produktif setiap tahunnya. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan semakin diperluas dengan pelatihan lain yang mampu meningkatkan kapasitas perempuan di Murung Raya.
“Kami di DPRD siap mendukung program-program yang berorientasi pada peningkatan kualitas SDM, terutama yang dapat memperkuat ekonomi masyarakat dari tingkat keluarga,” tegasnya.
Kegiatan rutin DWP Murung Raya tahun 2025 ini diharapkan menjadi contoh positif bagi organisasi perempuan di daerah lain dalam mengembangkan kreativitas dan potensi lokal melalui pelatihan kuliner tradisional yang tetap relevan di pasar modern.
(Pengki)