Advertisement
,

Lima Desa Di Wilayah Kecamatan Laung Tuhup Sering Diserang Tiga Penyakit Ini.

Minggu, 10 September 2023, September 10, 2023 WIT Last Updated 2023-12-01T13:10:05Z

Puruk Cahu,  Mura News- Baru-Baru ini Ratusan masyarakat di 5 (lima) desa di wilayah Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah dalam tiga bulan terakhir sejak Juli hingga September 2023 ini dominan terserang tiga jenis penyakit yang diduga sementara akibat maraknya aktivitas pertambangan batubara yang ada di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Laung ini.


Kondisi ini berdasarkan data dari pihak Dinas Kesehatan setempat berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh jajaran dinas terkait di 5 (lima) Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) pada lima desa.

Kepala Dinas Kesehatan dr Suwirman Hutagalung saat di konfirmasi melalui pesan aplikasi Whatsapp ini mengatakan, bahwa tiga jenis penyakit yang menyerang masyarakat desa dalam tiga bulan terakhir ini adalah infeksi saluran pernafasan (ISPA), penyakit kulit, dan diare.

“Ya, ini berdasarkan hasil survei dan data kedatangan masyarakat desa pada fasilitas layanan kesehatan kita di pustu-pustu yang ada di masing-masing desa pada wilayah pelayanan Puskesmas Laung Tuhup,” kata dr Suwirman, Sabtu (9/9/2023).

Suwirman menjelaskan dari hasil pendataan rutin bulanan yang diterimanya ini menunjukan penderita ISPA 147 pasien, Penyakit kulit 176 pasien, dan Diare sebanyak 134 pasien. “Seperti kita ketahui bersama mayoritas penduduk di wilayah tersebut kesehariannya beraktifitas di aliran Sungai Laung yang bermuara ke Sungai Barito, dan yang paling mendominasi ataupun pasien terbanyak untuk tiga serangan penyakit ini ada di Pustu Desa Muara Tupuh,” jelasnya lagi.

Namun saat ditanyai terkait maraknya serangan ketiga penyakit tersebut berkaitan dengan beberapa pemberitaan baik media cetak dan online tentang adanya dugaan pencemaran oleh salah satu perusahaan tambang batubara pada wilayah tersebut Suwirman menyatakan bahwa perlu pengkajian ataupun penelitian lebih mendalam.

“Untuk penyebabnya perlu dikaji lagi, apakah dari air ataupun ada penyebab lainnya,” tutupnya.(Red)

Iklan

Iklan