Puruk Cahu, Mura News-Beberapa Minggu lagi menjelang hari besar Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (BPN) menggelar kegiatan pasar penyeimbang bersubsidi.
Kegiatan bertema Bazar Pangan Murah / Operasi Pasar Gerakan Pangan Murah (GPM) ini dilaksanakan di halaman kantor Kelurahan Beriwit Kecamatan Murung Kabupaten Murung Raya (Mura) atas kerjasama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng dengan pemerintah daerah setempat akan dilaksanakan selama satu hari, Jumat (1/12/2023) pagi.
Subkoordinator Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng Rahmawati saat ditemui wartawan disela-aela kegiatan bazar mengatakan, Badan Pangan Nasional melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta mengendalikan inflasi, khususnya di Murung Raya.
“Disini kita bekerjasama dengan mitra kerja kita baik pihak Bulog dan dinas teknis setempat, guna menghadirkan bahan pangan murah di tengah dinamika harga pangan yang berkontribusi signifikan terhadap peningkatan inflasi,” kata Rahmawati.
“Bazar ini kita juga lakukan agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat secara luas,” tambahnya.
Pasar Murah yang antusias didatangi warga masyarakat program Badan Pangan Nasional (BPN)
GPM ini merupakan salah satu instrumen pengendalian inflasi pangan, “seperti kita ketahui berdsama saat ini harga kebutuhan pangan pokok di wilayah Murung Raya sangat tinggi, di tambah kondisi banjir yang saat ini melanda beberapa daerah di Mura, tentunya akan berdampak kepada naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat sehingga tepat sekali kita turun di sini untuk menggelar pasar penyeimbang,” ungkapnya lagi.
Dalam bazar tersebut beberapa komoditi pangan di pasarkan seperti beras, minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih, telur menjadi sasaran belanja masyarakat. “Masyarakat Mura khususnya di Kelurahan Beriwit ini sangat antusias, terbukti hampir semua komoditi yang kita jual dengan harga di bawah harga pasar ini habis terjual,” paparnya.
Rahmawati mencontohkan seperti diketahui harga pasaran gula pasir berkisar 18.000 hingga 19.000 pihaknya melepas di harga 16.500 per kilonya.
“Itu baru komiditi gula, belum harga beras dan minyak goreng yang kami lepas dengan harga di bawah harga pasar, yang harapannya bisa menjadi penyeimbang serta menekan dampak inflasi harga kebutuhan pangan masyarakat Mura,” ungkapnya.(red)