Advertisement
,

Pemkab Mura Perkuat Sinergi Tekan Stunting: Angka Turun Drastis, Target 2029 Dikejar

Selasa, 25 November 2025, November 25, 2025 WIT Last Updated 2025-11-26T15:26:01Z
Puruk Cahu, MuraNews.com – Pemerintah Kabupaten Murung Raya menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025 pada Selasa, 25 November 2025, di Aula RSUD Puruk Cahu. Kegiatan ini dihadiri OPD anggota TPPS, camat, kepala desa prioritas, kepala puskesmas, penyuluh KB, serta berbagai pemangku kepentingan terkait.

Acara diawali laporan Plt. Kepala Dinas DP3ADALDUK, Lynda Kristiane, yang menegaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting membutuhkan koordinasi terstruktur dan terintegrasi dari tingkat kabupaten hingga desa.

“Tim percepatan memiliki tugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi. Seluruh OPD harus terkoneksi agar pelaksanaan di semua tingkatan berjalan optimal,” jelas Lynda.

Ia menambahkan bahwa rapat koordinasi menjadi wadah penting untuk konsolidasi seluruh unsur terkait, agar target penurunan stunting berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan.

Penurunan Signifikan: Dari 40,9% Turun ke 15,8%

Rakor dibuka secara resmi oleh Asisten I Rahmat K. Tambunan mewakili Bupati Murung Raya. Ia menekankan bahwa stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan sumber daya manusia dan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

Pemerintah pusat menargetkan angka stunting turun menjadi 14,4% pada 2029 dan menuju 5% pada 2045. Saat ini, berdasarkan SSGI 2024, angka stunting Murung Raya turun drastis menjadi 15,8% dari sebelumnya 40,9% pada 2022.

“Penurunan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, baik kabupaten, kecamatan, hingga desa. Kita harus terus bergandengan tangan, memperkuat peran kecamatan dan desa melalui perencanaan dan evaluasi berkelanjutan,” tegasnya.

Fokus 2025: Intervensi 1000 HPK dan Penguatan Desa Prioritas

Dalam arahannya, Bupati melalui Asisten I menekankan fokus utama tahun 2025 pada pencegahan melalui intervensi tepat sasaran terutama pada keluarga berisiko stunting, yakni:

Remaja putri

Ibu hamil

Ibu menyusui

Baduta dan balita

Pendekatan ini diberikan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah munculnya kasus baru serta memastikan tidak ada bayi yang lahir dalam kondisi stunting.

Selain itu, pemerintah menetapkan 15 desa sebagai lokus prioritas 1 untuk memastikan penanganan stunting berjalan konvergen melalui intervensi spesifik dan sensitif.

Berbagai program inovasi daerah juga terus diperkuat, seperti:

GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)

DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting)

GARANTUNG (Gerakan Bersama Tuntaskan Stunting)

Gerbang Desamu

Seluruh program ini menjadi strategi utama percepatan penanganan stunting di desa-desa lokus.

Penguatan Pelaporan dan Pemantauan Kecamatan

Asisten I juga meminta TPPS Kecamatan meningkatkan pemantauan dan pelaporan program stunting setiap semester di seluruh desa dan kelurahan.

“Kita harus membangun mekanisme kerja yang konvergen, terarah, dan terukur agar percepatan penurunan stunting berjalan optimal dan mencapai hasil yang diharapkan.”

Di akhir sambutan, Asisten I secara resmi membuka Rakor TPPS Kabupaten Murung Raya Tahun 2025, dengan harapan terciptanya langkah konkret dan sinergi lebih kuat demi mewujudkan generasi Murung Raya yang sehat, cerdas, dan berkualitas.(Red)

Iklan

Iklan